Gemalantang.com – Sungai Batanghari dan peradabannya dulu dikenal sebagai pusat jalur rempah Sumatera, yang keberadaannya harus dilindungi sebagai sebuah budaya kemaritiman dunia.
Kini, fungsi sungai Batanghari tidak hanya sebagai jalur transportasi air, tapi juga menjadi tong sampah.
Kualitas air yang semakin keruh dan diduga sudah terpapar racun yang bersumber dari aktivitas manusia.
Hal ini memicu keprihatinan sekaligus kecurigaan akan kualitas air sungai Batanghari.
Untuk pentingnya menjaga sungai Batanghari dari berbagai pencemaran, agar sungai Batanghari tetap bersih.
Yayasan Sahabat Sungai Batanghari (YSSB) menyelenggarakan event Ekpedisi Milir Berakit 1 sejak dari tanggal 30 Desember 2022 hingga 7 Januari 2023 menelusuri sungai Tembesi – sungai Batanghari terbentang sepanjang 250 km.
Ekpedisi milir berakit bertujuan mengajak dan menyadarkan masyarakat untuk menjaga sungai Batanghari. Kegiatan ini berawal dari sungai Tembesi Sarolangun berakhir sungai Batanghari.
Yang menjadi pusat perhatian ialah Ketua YSSB Pinto Jayanegara ikut bergabung menjadi salah satu tim ekpedisi milir berakit yang disambut langsung oleh Gubernur Jambi saat berlabuh di Taman Tanggo Rajo Depan Rumah Dinas Gubernur Jambi, Sabtu (07/01/23).
Saat memberikan sambutan Pinto yang juga merupakan Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Jambi atas dukungan pada kegiatan ini.
“Selama saya ikut berakit banyak hal yang ditemukan, salah satunya bahwa jenis ikan di sungai Batanghari sudah berkurang dan saya ingat betul dulu sungai Batanghari adalah menjadi jalur utama transportasi” tambah Wakil Ketua DPRD Provinsi Jambi itu
Lebih lanjut Pinto juga mengajak kepada seluruh masyarakat Jambi untuk menjaga dan mencintai sungai terutama yang tinggal di pinggir sungai untuk tidak membuang sampah agar keindahan dan kebersihan sungai tetap terjaga.